Rabu, 22 Oktober 2014

Botchan (Novel 1906)


Edisi non-Jonjon Johana



Judul: Botchan “si anak bengal” (1906)
Penulis: Natsume Soseki
Tema : Moralitas
Halaman : lembar
Harga: RP. 33.000,- dan Rp. 44.000,- (beda cetakan dan penerjemah)
Bahasa Indonesia? ada, terutama edisi dengan penerjemah yang bukan Jonjon Johana, tapi beda lho terjemahannya, kita bahas dibawah.




Halo Semua!!

WADUH! Novel 1906? Gw ngerti apaannya coba!!” Mungkin ini reaksi pembaca.


Tapi Novel karya Natsume Soseki ini memiliki sebutan “Buku paling banyak dibaca di Jepang”, yang katanya, dibaca semua anak Sekolah Jepang. Kisahnya berkutat dengan masalah moralitas yang dihadapi oleh seorang dewasa muda yang masuk ke Dunia kerja dan bingung antara tunduk ke sistem atau melakukan hal yang menurut dirinya benar.


Natsume Soseki dianggap "Japanese Charles Dickens" dan sudah dikomemorasikan ke bentuk uang Yen



Mengisahkan sang Botchan(“Tuanku Sayang”), dimulai dari saat ia masih kecil dan bandel sampai saat ia pindah ke daerah kecil untuk mengajar matematika disana. Botchan merupakan panggilan sayang Kiyo, pembantu yang amat sayang dan setia pada Botchan, bahkan setelah keluarga Botchan mulai terpecah. Kiyo yang amat baik ini pun membuat Botchan yang keras kepala jadi bingung karena ketulusannya.Setelah lulus Sekolah, Botchan memutuskan menjadi guru dan ditempatkan di sebuah daerah pinggiran.
Di sana, Botchan bertemu dengan “Orang Kampung” yang ternyata tidak se”murni” Botchan duga.  Botchan menganggap para muridnya kurang ajar, rekan kerjanya manipulatif dan penduduk Desa yang tidak tahu aturan dan tata krama.


Adegan Botchan dikerjai dengan memasukkan belalng ke kasurnya, entah murid-muridnya atau..



Botchan bukanlah tipe protagonis yang sopan, tidak seperti orang Jepang("tidak mengungkapkan yang tidak seharusnya" merupakann prinsip orang Jepang). Menurut saya, inilah akar seluruh tokoh utama Anime/Manga Jepang modern masa kini, mereka adalah orang yang berdarah panas, yang merasa dirinya selalu benar dan membuat kaget orang-orang disekitarnya dengan kekasarannya, yang pada akhirnya menyentuh hati mereka.






Yang menarik dari penamaan karakter di novel ini adalah, biar pun beberapa tokoh memiliki nama, tapi sang tokoh utama membuat julukan untuk mereka:

1. Botchan(Aku, Narator)
2. Yamaarashi(Si Landak, Hotta) sang guru Matematika kepala
3. Akashatsu(Si Kemeja Merah) sang Guru Kepala yang feminin dan mencintai kesenian Eropa, tipe pretentious douche
4. Nodaiko(Si Penjilat murahan/si Badut) sang Guru Kesenian, hanya membuat orang yang ia anggap penting merasa dihargai dengan cara menjilat.
5. Uranari(Si matang karbidan) Guru dari keluarga samurai, tinggi besar dengan wajah pucat dan baik hati serta tenang(kenapa saya deskripsikan? Menurut saya cocok diperankan Cak Lontong)
6. Tanuki(Si Rubah) Kepala Sekolah

Nama para karakter selalu menjadi perdebatan yang menarik, akibat hasil translasi yang memang sulit menemukan nama yang tepat.
Misalnya, Nodaiko alias Penjilat murahan alias si Badut. Nodaiko merupakan kata bahasa Jepang yang berarti “Aktor kelas rendah yang menjilat sutradara/orang penting di Dunia perfilman untuk mendapat pekerjaan”. Kenapa disebut Badut ya? Menarik juga, mungkin maksud penerjemah adalah Jester, Badut yang bertugas menghibur di Istana, terkenal dengan kebodohan dan kecenderungan penjilatnya.
 
Cover Botchan bahasa Indonesia


Lalu masalah Cover, saya membaca edisi terjemahan Jonjon Johanna, dengan Judul “Botchan si Anak bengal” dan cover 2 anak berkelahi. Menurut saya ini adalah kesalahan pembuat cover, mungkin ia hanya baca chapter pertama buku, yang memang hanya menceritakan Botchan saat kecil.


Madonna”. Istilah ini sangat sering keluar di Kultur Pop Jepang, ingat drama Jepang “Boku no Madonna”(My Madonna)? Lalu di Anime/Manga juga, “Sang Madonna” atau “Madonna Sekolah” berarti orang tercantik yang menjadi rebutan orang-orang. Ternyata istilah ini tidak berasal dari Madonna si Penyanyi, melainkan mulai populer di Jepang akibat buku ini, sang Geisha, “Madonna”.

Dari Manga/Anime Kuroshitsuji, Sebastian memanggil masternya "Bocchan" saat kesal



Sulit mencari buku terjemahan Natsumi Soseki, tapi dari buku ini saja kita bisa lihat betapa brilian dan besar pengaruhnya beliau ke masyarakat dan budaya Pop Jepang sampai hari ini.

dan lagi, jika anda menikmati kisah Guru yang "menyentuh" kehidupan murid-muridnya, mengubah kehidupan mereka seperti Gokusen, Great Teacher Onizuka juga terinspirasi dari Botchan ya?

Gokusen

Great Teacher Onizuka



Dengan total 233 halaman dan ukuran mini, buku ini bisa menjadi teman berpergian Anda di kendaraan maupun udara.

BOTCHAN!! Natsume Soseki-sensei!!
CLAIM YOUR THRONE!!

Norwegian Wood (1987)




Judul                   :         Norwegian Wood (terbit 1987)
Penulis                 :         Haruki Murakami
Genre                   :         Coming of Age (alias perkembangan moral & psikologis
protagonis dari remaja menjadi Dewasa)
Halaman             :         426 lembar
Harga                  :         RP. 73.000,- (Bahasa Indonesia) RP.121.000,-(Inggris)
Bahasa Indonesia? Ada, saya beli sisa 5 buku di Gramedia Puri Indah, Jakarta


Novel Jepang pertama saya(yang kedua, Botchan, dengan penerjemah yang sama: Jonjon Johanna). Judulnya diambil dari judul lagu Beatles, walaupun ada sedikit perbedaan, Murakami-sensei menginginkan judul itu karena maksud kata Mori adalah “Hutan/Woods”, sedangkan di lagu tersebut yang dimaksudkan adalah "kayu/Wood". Lagu tersebut dinyanyikan oleh karakter di buku ini, dan merupakan lagu favorit Naoko, sang gadis yang menjadi love interest sang tokoh utama.

Sedikit soal pengarang, Haruki Murakami merupakan penulis Jepang yang mendunia, karyanya lebih mudah diterima orang-orang karena gaya tulisan Murakami yang berkiblat ke Barat(bukan kiblat sholat, pengaruh Barat maksudnya, begitu kental dapat dirasakan di gaya tulisannya).

Penanda yang saya bikin karena beberapa Allusion yang dibuat Murakami-sensei, dan benar! buku dibelakang adalah karya Murakami-sensei juga, "Kafka on the shore" saya berniat membaca setelah Dance Dance Dance


Norwegian Wood merupakan Novel “sadar” Murakami-sensei. Mengapa? Karena Novel yang membuat ia menjadi Superstar di Dunia literasi ini mudah dimengerti dibanding buku-buku lainnya yang begitu kompleks, dimana realita dan fantasi tak dapat dibedakan.

Berkisah tentang tokoh utama Toru Watanabe yang sedang mengenang masa mudanya saat ia kuliah dan tinggal di Asrama, sekamar dengan Kamikaze(di Indonesia menjadi Kopasgat, padahal Kamikaze berarti pasukan berani mati, bukan kopasgat). Kehilangan sahabat sekolahnya dulu, lalu menjadi memiliki hubungan spesial dengan mantan pacar sahabatnya yang meninggal itu, Naoko. Di perjalanan hidupnya selama kuliah ini ia bertemu berbagai macam orang dan ke berbagai macam tempat. Berteman dengan senior di asramanya yang “cowok banget” dan berfilosofi, Nagasawa-san yang telah bertunangan karena kecintaan mereka ke Novel The Great Gatsby(yang telah saya bahas di postingan disini). Lalu ia bertemu seorang gadis yang begitu menarik, Midori(karakter Midori-lah alasan saya membaca Norwegian Wood). 

Norwegian Wood bergulat soal masalah kehilangan, kegamangan dalam hidup. Tokoh utama yang masih muda pun tidak dibuat berusaha menyelesaikan masalah yang terus datang atau pun keanehan yang selalu muncul(khas Murakami), tokoh utama hanya menjadi media pembaca untuk merasakan  “keanehan” dan “kebingungan” yang ia sendiri alami disepanjang buku ini(lagi, khas Murakami).

Novel favorit tokoh utama Norwegian Wood ini adalah The Great Gatsby(yang sudah saya buat postingannya di blog ini, disini). 

Film Norwegian Wood oleh Sutradara Vietnam,sering dikomentari kritikus sebagai "sekedar summary dari Novel Norwegian Woods

Novel ini telah diangkat ke layar lebar, dengan Kenichi Matsuyama sebagai tokoh utamanya. 

Buku ini masuk kedalam daftar 100 buku terlaris di Dunia, diatas penjualan The Great Gatsby.

Salah satu alasan saya membaca “Botchan” karya Natsume Soseki(yang merupakan karya yang amat sangat terkenal di Jepang, dan dijuluki “most read book in Japan”) adalah karena Haruki Murakami mengatakan kalau Natsume Soseki-sensei merupakan penulis favoritnya.

Botchan saya bahas di postingan, disini.

Norwegian Wood terkenal dengan adegan seksnya yang amat grafik. Tapi setelah saya baca, tidak separah itu, memang ada adegan seks, bahkan di Hutan, tetapi tidak sampai menyebut kata-kata yang.. merangsang..

Saya amat menikmati novel ini, saat selesai pun kita tersadar kalau novel ini merupakan memoir seorang bapak setengah baya tentang masa mudanya, yang membuat lubang di hatinya, yang tertinggal tak tertambal, yang membuat dirinya nelangsa.

Kata “Nelangsa” keluar berkali-kali di buku ini. (mungkin karena kesulitan translasi bahasa? Karena bahasa Indonesia yang berakar Melayu memang terkenal karena keterbatasan kata, katanya)

Kejelekkan(?) penulis novel/manga Jepang adalah membuat ending yang sangat longgar, selonggar-longgarnya longgar. Tapi ini juga membiarkan pembaca memiliki interpretasi sendiri apa yang kiranya terjadi setelah ini(mungkin ini alasan banyak fanfic anime/manga ya)

Dengan total 426 halaman, Anda bisa nikmati di kamar sebelum tidur dan merasakan ke-nelangsa-an Toru, sekitar 4 hari selesai mungkin


Norwegian Wood!! Haruki Murakami-sensei!!

CLAIM YOUR THRONE!!

The Great Gatsby (Buku & Film 2013)


Hai! Lama tak bersua!

Kali ini saya ingin membahas soal sebuah novel yang saya rasa kita semua tahu karena adaptasi filmnya yang diperankan Leonardo DiCaprio. Benar, The Great Gatsby.





Judul                   :         The Great Gatsby (terbit 1925)


Penulis                 :         F. Scott Fitzgerald


 Genre                   :         Romance di kalangan borjuis & cautionary tale


 Halaman             :         261 lembar


 Harga                  :         RP.121.000,-(Inggris)


 Bahasa Indonesia? Ada, tapi cetakan terakhir 2011 dan bukan publisher besar




Saya tertarik sejak awal melihat trailer filmnya, begitu Glamorous dan Fabulous!! Saya merasa melihat trailer film yang semua perannya dimainkan oleh Syahrini, Pearls and Diamonds everywhere!! Tapi saya tidak sempat, dan sampai 2 Minggu lalu saya mendengar lagu Lady Gaga berjudul “Fashion!” dan pikiran saya terus dipenuhi adegan Pesta Gatsby dan Daisy yang glamor(lirik dan lagunya amat cocok). Dan kedua, ternyata buku ini termasuk 100 buku favorit David Bowie! Saya langsung baca!
Mari kita bahas secara terpisah:

1. Buku The Great Gatsby(1925)


Cetakan pertama buku The Great Gatsby(1925)
Pertama, saya ingin menekankan satu poin penting yang saya sadari saat membaca novel terjemahan ke Bahasa Indonesia: seringkali keterangan tahun kisah novel atau tahun terbit disamarkan atau dihapus sama sekali(terutama untuk buku lama).

Saya rasa ini salah satu alasan kenapa publisher besar belum menerjemahkan novel yang satu ini ke Bahasa Indonesia(Great Gatsby sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, tapi sejak awal pun stoknya terbatas dan hanya sekali cetak).
Mungkin pembaca Indonesia akan “Oke, soal Amerika di tahun sebelum kemerdekaan Indonesia, gw ngerti apaannya coba?”.
Great Gatsby mengisahkan seorang karyawan di Wallstreet bernama Nick Carraway yang baru saja pindah di rumah kecil tepat di sebelah sebuah Rumah mewah milik Miliyuner misterius, Jay Gatsby yang mengadakan pesta meriah di Rumahnya setiap weekend. Nick akan menjadi media penghubung antara Gatsby dengan Cinta lamanya yang terputus 5 tahun lalu akibat perang, Daisy Buchanan yang telah menikah dengan Tom Buchanan dan memiliki seorang anak perempuan.
Nick merupakan narator di kisah ini. Nick merupakan tipe narator yang “netral”, bahakan cenderung menarik diri dari kejadian di sekitarnya ia tidak berpihak pada siapa pun, walaupun terkadang di dalam hatinya kurang menyukai sesuatu atau seseorang, tapi tidak ia utarakan. Bahkan saat Tom membahas soal “Ras kita superior dibanding kulit hitam” atau saat Tom menyeleweng dari Daisy.
Tokoh paling menarik di kisah ini menurut saya adalah Daisy, begitu cantik, mempesona dan angelic. Saat saya membaca tentang Daisy, sulit rasanya ada aktris yang bisa memerankan keindahannya. Daisy yang cantik, polos(?) kadang saya pikir Daisy memiliki Machiavellian side, Daisy bisa tampak begitu indah dan polos, mampu melepas dirinya secara emosional untuk memanipulasi sana sini(menurut saya).
 
Totalnya hanya 261 halaman, kalau dibaca dari Jumat sore, Sabtu siang selesai dan Anda bisa langsung coba ke Pesta Gatsby di Malam Minggunya.
Satu lagi yang menarik, buku ini masih menggunakan beberapa ejaan dan kata dari tahun 1920an, sehingga ada beberapa yang tidak familiar, siapkan google! Dan kata “gay” keluar setidaknya 10x di buku ini(saya tahu arti kata “gay” dulu adalah “Happy”) tapi kata tersebut diulang berkali-kali, hampir seperti kata “nelangsa” di Novel Norwegian Wood oleh Haruki Murakami, yang saya bahas di postingan disini.


2. Film Great Gatsby(2013)


Cast The Great Gatsby(2013)

Yang menjadi magnet utamanya adalah Leonardo DiCaprio sebagai Jay Gatsby. Dan.. Amitabh Bachan(ya, beliau menjadi kolega Gatsby di film ini) Lalu, film ini 3D(sangat mengecewakan, trend 3D ini). Lalu soundtracknya yang dibawakan oleh Lana Del Rey(saya kurang tahu musik sekarang kecuali Lady Gaga, tapi Lana terkenal ya?)
Filmnya sangat saaaangaaattt berpegang teguh pada bukunya, sampai detail terkecil. Hanya saja, saking detailnya, jadi terkesan terkekang(terutama set nya). Filmnya mengkombinasikan kisah ini dengan musik tahun 2000an dan sangat menyorot New York.
Nick diperankan Tobey Maguire, narator yang begitu distant dan tidak personal(seperti karakter-karakter Toby yang lainnya). Gatsby diperankan Leonardo DiCaprio, yang berakting plek plek sama dengan di bukunya, membuat karakter Gatsby tidak tereksplorasi lebih jauh. 


Amitabh Bachan dengan luar biasanya memerankan Wolfsheim, mengerikan. Amitabh biasa menjadi protagonis, disini mukanya tampan seperti karakter Iblis Al Pacino di Devil's Advocate


Daisy diperankan Carey Mulligan, aktingnya sebagai Daisy bagus, tapi tidak seindah dibayangan saya saat membaca novelnya. Jordan, sahabat Daisy diperankan dengan ciamik oleh Elizabeth DeBicki dan peran kecil lainnya, Myrtle Wilson oleh Isla Fisher. Tapi dibanding yang lainnya, aktor terbaik di film ini adalah pemeran Tom Buchanan, Joel Edgerton yang dengan luar biasanya berhasil membangkitkan karakter Tom yang sekedar 1 dimensi sepanjang cerita.

 
"Young & Beautiful" menjadi soundtrack Great Gatsby, begitu terdengar penuh rasa insecurity seorang kekasih. Yang seharusnya dianalisa dari sisi Gatsby, bukan Daisy

Karena film ini dibuat untuk dinikmati secara 3D, ada banyak adegan dengan special effects yang jelas-jelas tampak “tambalannya”.
Yang menarik.. film yang detail ini tidak menggunakan satu kali pun kata “gay”.
Kembali ke Bukunya, Buku ini merupakan tipe buku yang setidaknya harus dibaca sekali seumur hidup. Tidak hanya karena ke-awesome-an ceritanya, tapi juga pesan moralnya. Soal infidelity, American Dream dan masalah kesenjangan sosial, dengan indahnya di kemas dalam 261 halaman.
Untuk bukunya saya beri poin 90, untuk filmnya 60.
 

Did You Know?

1. Di wawancara terakhir sebelum meninggal akibat serangan jantung, penulis Great Gatsby, F. Scott Fitzgerald mengatakan kalau ia takut karyanya akan dilupakan(saat pertama keluar, novel Great Gatsby tidak diterima dengan baik oleh pembaca). Tapi sekarang novel ini telah terjual lebih dari 25 juta kopi(termasuk 100 buku terlaris di Dunia).
Novel The Great Gatsby merupakan buku favorit tokoh utama di Novel “Norwegian Wood” karya Haruki Murakami, yang juga merupakan salah satu novel terlaris di Dunia.
2. Buku ini seringkali masuk ke daftar buku terbaik di Dunia, bahkan masuk ke 100 buku favorit David Bowie.
3. Sebuah quote yang tidak masuk kedalam film 2013 Great Gatsby:


“Life is much more successfully looked at from a single window, after all” 



F. Scott Fitzgerald!! The Great Gatsby!!
CLAIM YOUR THRONE!!