Rabu, 22 Oktober 2014

Norwegian Wood (1987)




Judul                   :         Norwegian Wood (terbit 1987)
Penulis                 :         Haruki Murakami
Genre                   :         Coming of Age (alias perkembangan moral & psikologis
protagonis dari remaja menjadi Dewasa)
Halaman             :         426 lembar
Harga                  :         RP. 73.000,- (Bahasa Indonesia) RP.121.000,-(Inggris)
Bahasa Indonesia? Ada, saya beli sisa 5 buku di Gramedia Puri Indah, Jakarta


Novel Jepang pertama saya(yang kedua, Botchan, dengan penerjemah yang sama: Jonjon Johanna). Judulnya diambil dari judul lagu Beatles, walaupun ada sedikit perbedaan, Murakami-sensei menginginkan judul itu karena maksud kata Mori adalah “Hutan/Woods”, sedangkan di lagu tersebut yang dimaksudkan adalah "kayu/Wood". Lagu tersebut dinyanyikan oleh karakter di buku ini, dan merupakan lagu favorit Naoko, sang gadis yang menjadi love interest sang tokoh utama.

Sedikit soal pengarang, Haruki Murakami merupakan penulis Jepang yang mendunia, karyanya lebih mudah diterima orang-orang karena gaya tulisan Murakami yang berkiblat ke Barat(bukan kiblat sholat, pengaruh Barat maksudnya, begitu kental dapat dirasakan di gaya tulisannya).

Penanda yang saya bikin karena beberapa Allusion yang dibuat Murakami-sensei, dan benar! buku dibelakang adalah karya Murakami-sensei juga, "Kafka on the shore" saya berniat membaca setelah Dance Dance Dance


Norwegian Wood merupakan Novel “sadar” Murakami-sensei. Mengapa? Karena Novel yang membuat ia menjadi Superstar di Dunia literasi ini mudah dimengerti dibanding buku-buku lainnya yang begitu kompleks, dimana realita dan fantasi tak dapat dibedakan.

Berkisah tentang tokoh utama Toru Watanabe yang sedang mengenang masa mudanya saat ia kuliah dan tinggal di Asrama, sekamar dengan Kamikaze(di Indonesia menjadi Kopasgat, padahal Kamikaze berarti pasukan berani mati, bukan kopasgat). Kehilangan sahabat sekolahnya dulu, lalu menjadi memiliki hubungan spesial dengan mantan pacar sahabatnya yang meninggal itu, Naoko. Di perjalanan hidupnya selama kuliah ini ia bertemu berbagai macam orang dan ke berbagai macam tempat. Berteman dengan senior di asramanya yang “cowok banget” dan berfilosofi, Nagasawa-san yang telah bertunangan karena kecintaan mereka ke Novel The Great Gatsby(yang telah saya bahas di postingan disini). Lalu ia bertemu seorang gadis yang begitu menarik, Midori(karakter Midori-lah alasan saya membaca Norwegian Wood). 

Norwegian Wood bergulat soal masalah kehilangan, kegamangan dalam hidup. Tokoh utama yang masih muda pun tidak dibuat berusaha menyelesaikan masalah yang terus datang atau pun keanehan yang selalu muncul(khas Murakami), tokoh utama hanya menjadi media pembaca untuk merasakan  “keanehan” dan “kebingungan” yang ia sendiri alami disepanjang buku ini(lagi, khas Murakami).

Novel favorit tokoh utama Norwegian Wood ini adalah The Great Gatsby(yang sudah saya buat postingannya di blog ini, disini). 

Film Norwegian Wood oleh Sutradara Vietnam,sering dikomentari kritikus sebagai "sekedar summary dari Novel Norwegian Woods

Novel ini telah diangkat ke layar lebar, dengan Kenichi Matsuyama sebagai tokoh utamanya. 

Buku ini masuk kedalam daftar 100 buku terlaris di Dunia, diatas penjualan The Great Gatsby.

Salah satu alasan saya membaca “Botchan” karya Natsume Soseki(yang merupakan karya yang amat sangat terkenal di Jepang, dan dijuluki “most read book in Japan”) adalah karena Haruki Murakami mengatakan kalau Natsume Soseki-sensei merupakan penulis favoritnya.

Botchan saya bahas di postingan, disini.

Norwegian Wood terkenal dengan adegan seksnya yang amat grafik. Tapi setelah saya baca, tidak separah itu, memang ada adegan seks, bahkan di Hutan, tetapi tidak sampai menyebut kata-kata yang.. merangsang..

Saya amat menikmati novel ini, saat selesai pun kita tersadar kalau novel ini merupakan memoir seorang bapak setengah baya tentang masa mudanya, yang membuat lubang di hatinya, yang tertinggal tak tertambal, yang membuat dirinya nelangsa.

Kata “Nelangsa” keluar berkali-kali di buku ini. (mungkin karena kesulitan translasi bahasa? Karena bahasa Indonesia yang berakar Melayu memang terkenal karena keterbatasan kata, katanya)

Kejelekkan(?) penulis novel/manga Jepang adalah membuat ending yang sangat longgar, selonggar-longgarnya longgar. Tapi ini juga membiarkan pembaca memiliki interpretasi sendiri apa yang kiranya terjadi setelah ini(mungkin ini alasan banyak fanfic anime/manga ya)

Dengan total 426 halaman, Anda bisa nikmati di kamar sebelum tidur dan merasakan ke-nelangsa-an Toru, sekitar 4 hari selesai mungkin


Norwegian Wood!! Haruki Murakami-sensei!!

CLAIM YOUR THRONE!!

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
    This hotel 영천 출장안마 and casino features 9 restaurants and 김해 출장마사지 9 시흥 출장안마 bars, a 24-hour 경상남도 출장샵 casino, an indoor pool, free Wi-Fi and a fitness center. Rating: 4.4 · 동해 출장마사지 ‎27 reviews

    BalasHapus